
Buah pemikiran ini diprakarsai oleh almarhum kakak tercinta Jolanda S. Paat-Voerman, dalam pandangan atau tepatnya nasehatnya, beliau mengingatkan saya untuk hidup maksimal seolah tidak ada hari esok. Saya memahaminya dan menambahkan agar tidak memberi kesempatan sesal dapat menghampiri diri ini
The idea is original, with they background of often write a worship song back in 1989 until nowadays, also based on understanding that Almighty is looking for a sincere heart more than beauty look or voices.
Ide ini asli kudapatkan dari pengalaman menciptakan 12 lagu-lagu rohani sejak tahun 1989 hingga sekarang.
Aku yang mempunyai kemampuan minim dalam bermusik diperkenankanNya dan dimampukanNya untuk menciptakan lagu pujian, juga berdasarkan pemahaman firmanNya yang lebih melihat hati dari pada rupa.